Minggu, 15 Juni 2008

Bid 'ah bahayakah ?

Kebanyakan dari saudara kita saat ini jika disebut kata Bid’ah mereka akan merasa alergi dan tidak sedikit pula yang tersinggung atau marah.
Sedikit- sedikit bid’ah, terus kita ini mau gimana?
Ini gak boleh, itu gak boleh kok Islam susah banget sih?
Kalo gitu kita naek Onta saja sekalian seperti jaman Rasululloh dulu.
Begitu ungkapan mereka yang tidak mengerti pemahaman Bid’ah yang sebenarnya. Padahal setan lebih suka orang melaksanakan bid’ah daripada maksiat. Karena orang yang melaksanakan maksiat dihatinya akan timbul sebuah penolakan atau keinginan untuk bertobat dan dia mengetahui bahwa kemaksiatan yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan. Namun orang yang melakukan Bid’ah justru merasa bahwa apa yang dilakukannya adalah sebuah ibadah atau kebaikan yang akan mendapat ganjaran pahala di sisi Allah. PAdahal Rasululloh bersabda: “Barang Siapa yang melaksanakan amalan yang tidak ada padanya perintahnya kami maka dia tertolak.” (HR. Muslim).
“Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabulloh. Sebaik-baik tuntunan adalah tuntunan Muhammad. Seburuk-buruk perkara adalah hal baru yang di ada-adakan dan setiap hal baru adalah sesat.” (HR. Muslim)
An-Nasa’I menambahkan : Dan setiap yang sesat itu (tempatnya) di Neraka.

APA ITU BID’AH?
Secara bahasa Bid’ah berarti “Sesuatu yang Baru (yang tidak ada di zaman Rasululloh) seperti mobil, Tv, HP, dll.
Hal inilah yang sering menjadi ungkapan atas kekesalan kebanyakan orang untuk menyudutkan makna Bid’ah seperti ungkapan diatas.
Hukum dari Bid’ah ini adalah tergantung peruntukannya. Jika dilaksnakan untuk sesuatu yang bermanfaat dan tidak mengandung keharaman maka hukumnya adalah mubah atau halal. Begitu pula sebaliknya.

Adapun secara Syar’i Bid’ah artinya Mengada-ada atau membuat sesuatu (ibadah) yang baru, atau melaksanakan ibadah yang tidak pernah dikerjakan, contohkan atau diucapkan oleh RAsululloh SAW dan para sahabatnya.
Contohnya: Tahlilan, MAulidan, Yasinan, Peringata Isra’ Mi’raj dll
Hukum dari perkara ini adalah haram seperti hadist di atas.

IMPLIKASI BID’AH
Ah masa’ ibadah di bilang sesat? Ini kan baik!
Sesungguhnya baik dalam Islam itu standarnya bukan pandangan manusia tetapi Al-Qur’an dan Assunnah. Jika kita tetap ngotot melakukan Bid’ah sesungguhnya kita telah melecehkan Rasululloh SAW. Sbb:
1. Kita menuduh Rasululloh bodoh, karena ada amalan yang baik namun tidak diajarkan kepada umatnya. Apa kita lebih pintar dari RAsululloh?
2. Kita menuduh Rasululloh berkhianat, karena Rasululloh telah bersabda bahwa Islam telah sempurna, kenyataannya ada amalan yang masih belum diajarkan kepada umanya.
3. Kita menuduh Rasululloh berbohong. Ternyata masih ada tuh amalan yang belum diajarkan.

Saya yakin anda tidak bermaksud demikian dan saya yakin anda semua masih mencintai Rasulloh. Tapi wujud cinta kita pada RAsululloh tentu saja ada standarnya dong! Yaitu Alqur’an dan Sunnah.

So….masih beranikah anda melakukan Bid’ah?
Wallahu a’lam

Mau mengenal Islam lebih dalam? Silahkan download kajiannya..

1 komentar:

asSafanjany mengatakan...

Mas Ngaji dulu yang bener...anda dapat gelar ustad ini dari mana? bahaya mas... "Lima tuharrimu Maa ahallallooh?".
anda itu tahu arti tahlil nggak? sini sekalian tak kasih tahu biar semakin kelihatan kedunguan anda, dari kata hallala yuhallilu tahliilan,maknanya "Membaca Laa Ilaaha Illalloooh" kok bilang haram-haram,wah ya ini... bicara sok islami tapi mengancurkan makna dan nilai islam yang sebenarnya.
sesuatu yang tidak dicontohkan Rasulullah belum tentu haram, dilihatdulu muatan dan isi bertentangan enggak dengan konsep alQur'an dan Hadits. para Ulama' itu ndak bodoh kayak anda ini, ilmu beliau2 itu jauh lebih mumpuni ketimbang Moyangnya Wahabi sekalipun, yang ayah dan adiknya juga menentang dang menolak ajarannya. anda ini nanti ujung-ujungnya bilang: bid'ah kafir syirik, Hati-hati mas, "Man Qoola liakhiihi: yaa kaafiru! faqad baa'a bihaa ahaduhumaa"H.R Muslim. saya juga nggak yakin anda tahu hadits ini, atau malah anda ndak punya kitab haditsnya?!?atau kalau punya hanya terjemah?!? capek deeeh. minim ilmu tapi asal tuduh...hafal alQur'an ndak?, berapa juta hadits yang udah diluar kepala? tahu ilmu nahwu-sharaf,ulumul qur'an mushtalah hadits, ilmu attarjih watta'diil para rawi hadits?,ilmu ma'ani, badi',bayan? paham ushul fiqih-qowaidul fiqhiyyah?dan segudang ilmu yang harus terpenuhi dulu kalau mau menggali alQur'an-Hadits, biar nggak ngawur kayak anda ini....kok bisa-bisa semudah itu menyimpulkan alqur'an dan hadits, lalu teriak sekencang2nya BID"AH!!!! itu kesimpulan yang muncul dari kebodohan dan sok tahu anda, berikut guru2 anda sampai biangnya BID'AH, Muhammad bin Abdul Wahab / paham Wahabi yang gila pengaruh&kekuasaan itu...
maaf mas, jangan marah... orang ngelindur kayak anda ini memang cara membangunkannya harus agak kasar... selamat ngaji kembali! ingat, bandingkan! jangan hanya berasal dari doktrin guru anda saja. nanti anda seperti katak dalam tempurung.